Kamis, 23 Maret 2017

Anugerahi Aku Lupa

Secangkir teh di mejaku


Sore yang abu-abu di tengah ketiadaanmu


Seucap kangen yang tak bisa kusampaikan padamu

Sedingin embun yang menggelayut di daun kecil di pinggir jendelaku

Sehangat air mata yang jatuh di pipi saat kuingat senyummu

Mataku memang tak setabah hatiku

Dia terlalu perasa saat kau hadir tiba-tiba merajalela di kepala

Bangku kosong di depanku mengingatkan pada jarak yang semakin sulit diukur di antara kabar yang semakin mengabur

Menghapus senyumku yang dulu meluluhkanmu katamu

Menggantinya dengan sesak tak terkira di dada

Isak yang begitu tangis

Perih yang mengalir lirih

Tak kan lagi kutanya kabarmu bagaimana

Katamu kau lebih bahagia bersamanya

Lalu alasan apa lagi yang membuatku tak rela?

Semoga Tuhan menganugerahiku lupa

Aku akan berpura-pura bahagia

Walau dunia tahu aku tak pandai melakukannya

Tapi biar kucoba, kau harus tahu aku tak pernah menyerah begitu saja

Bahkan dalam hal yang sama sekali aku tak bisa






Jogja, 24 Maret 2017
        love, vie        

2 komentar: