Tidurlah, sayang
Istirahatkan sakitmu, beri waktu mata sayumu untuk memejam
Agar hilang lelahmu, setelah berkali-kali menangis menahan
sakit karena jarum-jarum suntik yang sudah hampir kehabisan tempat untuk
bekerja di kedua tanganmu, di hari ketiga
Maafkanlah suster-suster di sini yang tak tahu cara
menyembuhkanmu tanpa harus menyakitimu begitu
Sudah berkali-kali kupanjatkan doa ke Tuhan dan meminta
sakitmu untukku, namun Tuhan memang suka bercanda dan kali ini sama sekali tak
lucu, ya Ibu tahu
Mari sini, tidurlah di lengan Ibu
Agar bisa kupandangi lagi wajah tulusmu menjalani semua ini
Agar Ibumu punya waktu untuk melepas isak di punggungmu
Jangan khawatirkan esok, malam ini akan kuminta kembali pada
Tuhan untuk kesembuhanmu
Semoga saja Dia tidak sedang sibuk atau piknik,
Hampir habis air mata Ibu melihat kalian lemah begitu
Pejamkan matamu, nak
Lupakan sejenak ngilu di tubuhmu
Lelaplah dalam mimpi-mimpi
Tak henti mulut dan hati ibu merapal segala doa untuk
kebaikan kalian
Demi apa? Demi melihat lagi senyum kalian yang selalu jadi
penawar untuk segala sakit yang dokter mana pun tak punya obatnya
Demi Tabina
Jogja, February 8th 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar