Rabu, 25 Februari 2015

Hari Ketiga



Tidurlah, sayang
Istirahatkan sakitmu, beri waktu mata sayumu untuk memejam
Agar hilang lelahmu, setelah berkali-kali menangis menahan sakit karena jarum-jarum suntik yang sudah hampir kehabisan tempat untuk bekerja di kedua tanganmu, di hari ketiga
Maafkanlah suster-suster di sini yang tak tahu cara menyembuhkanmu tanpa harus menyakitimu begitu
Sudah berkali-kali kupanjatkan doa ke Tuhan dan meminta sakitmu untukku, namun Tuhan memang suka bercanda dan kali ini sama sekali tak lucu, ya Ibu tahu
Mari sini, tidurlah di lengan Ibu
Agar bisa kupandangi lagi wajah tulusmu menjalani semua ini
Agar Ibumu punya waktu untuk melepas isak di punggungmu
Jangan khawatirkan esok, malam ini akan kuminta kembali pada Tuhan untuk kesembuhanmu
Semoga saja Dia tidak sedang sibuk atau piknik,
Hampir habis air mata Ibu melihat kalian lemah begitu
Pejamkan matamu, nak
Lupakan sejenak ngilu di tubuhmu
Lelaplah dalam mimpi-mimpi
Tak henti mulut dan hati ibu merapal segala doa untuk kebaikan kalian
Demi apa? Demi melihat lagi senyum kalian yang selalu jadi penawar untuk segala sakit yang dokter mana pun tak punya obatnya
Demi Tabina


Jogja, February 8th 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar